Kali ini menginjakkan kaki dan aplikatif studyku di Halmahera Selatan, perjalanan dari Makassar ke kota ternate memakan waktu 2 jam dan ternate ke halmahera selatan memakan waktu 10 jam dengan kapal veri Aksar, meninggalkan hotel Archie ba’da magrib menuju pelabuhan babang menuju halmahera Selatan, berangkat jam 20.00 – 05.00 di Halsel (pelabuhan Bacan) kemudian melanjutkan perjalanan dengan Veri kayu menuju Kec. Saketa dan Dolik selama 2 jam, Menginjakkan kaki pertama di pedalaman dengan fasilitas sangat minim dan infrastruktur yang sangat tertinggal.
Hari pertama menginjakkan kaki di Saketa dengan alam yang ramah membuat saya harus spleet mempelajari lapangan (demografis) desa setempat (saketa dan bumi rahmat) dengan medan yang sangat keras jalanan yang berlumpur untuk melaju kedesa seblah berbekalkan kuesioner (instrumen penelitian) saya mencari rumah adik2 SD yang menjadi sampel yang sebelumnya sudah diambil sampel darahnya (pemeriksaan positif malaria).
Setelah menghabiskan waktu seminggu dikecamatan Saketa dengan 3 desa berikutnya melanjutkan perjalanan ke Kec. Dolik dengan 3 desa dengan transportasi veri, Selama 1 minggu disana sambutan hangat dari adik2 dan orang tua murid sangat antusias sehingga penelitian malaria berjalan lancar, setelah semua rampung mempersiapkan diri tuk balik keternate, ternyata hari itu kapal veri tidak ada karna terjadi kerusakan dan hanya kapal tersebut yang beroperasi, terpaksa saya harus mengeluarkan sedikit dana untuk memakai very puskesmas dengan muatan 2 orang meneuju Bacan (Kab. Halsel), kemudian menyisihkan waktu sedikit jalan2 ke Malaria Centre dan mencari asesoris khas Bacan (Batu bacan).
Dengan kondisi lingkungan yang berawa dan pemukiman yang sangat dekat dari hutan menyebabkan tingginya angka kesakitan malria ditambah lagi dengan pengetahuan orang tua yang sangat minim.
Alhamdulillah setelah bergabung dengan adik2 disekolahan dimana dalam krukulumnya mata pelajaran muatan lokalnya mengangkat malaria sebagai bahan ajar utamanya.